MEMORIES…

Tittle                     : ‘MEMORIES…’

Author                  : Veynicca Alexia

Genre                   : Romance

Length                  : Oneshoot

Rating                   : G

Cast (s)                 : Kim Jong Woon [Yesung SJ], Lee Hyun Woon, Kim Ryeon Woo, Kim Jae Won, Super Junior Members

Credit Pict.         : Ayu Prabasari Darmajayanti

Disclaimer          : veynicca_lixieFF © 2012 ; Super Junior Members belong to themselves, GOD, SM Ent, and ELF; Lee Hyun Woon is Ayu Prabasari Dharmajayanti; Kim Ryeon Woo is author ; this FF is MINE. Dibuat khusus untuk nae dongsaeng Ayu Prabasari, tidak ada maksud untuk mengambil keuntungan apapun.

Author’s Note :

Miss, Typo, Gaje, dan FLAT à bertebaran alias udah teken kontrak ama beliau-beliau itu ^^ ; Lee Hyun Woon, semoga kamu suka ^^ mian kalau gaje bgd… please RCL, no Bash, no COPAS, be a good readers ^^ Thank You :*

 

 

 

 

>> HAPPY READING<<

 

Dew@t@ Net – Seminyak, Kuta

11 Desember 2012 – 15.56 WITA

Seorang gadis dengan rambut hitam panjang dan dikuncir ekor kuda sedang duduk menghadap ke salah satu layar komputer di biling nomor 4. Wajah gadis itu tampak sangat sendu, ada lingkar hitam membayangi bagian bawahnya.

“Kak Ayu, aku titip warnetnya dulu ya. Aku lapar, mau cari makan!” ujar seorang gadis berkacamata yang tiba-tiba muncul di pintu biling. Gadis di biling nomor 4 itu mendongak lalu tersenyum.

-tring-

Ada sesuatu berkedip di jendela chattingnya. Gadis yang dipanggil Ayu itu tersentak. Ada seseorang yang ‘memanggilnya’ lewat YM.

<ryeonwoo248>  “hi ! are u balinese guide tour?

Ayu tersenyum membaca pesan itu, lalu mengetik balasannya dengan cepat.

<a_hyunnie> yes I’m!  may I help u ?

<ryeonwoo248> J of course. My name is kim ryeon woo from South Korea. I need a guide for my vacation in bali next week J

<a_hyunnie> South Korea? Annyeong haseyo! Yes don’t worry ‘bout that! I’ll help u, that’s my job J

<ryeonwoo248> annyeong ^^ I’ll  tell everything in email, OK ? See U next time 😀

<a_hyunnie> OK ! I’ll waiting for you 😀

Ayu tersenyum menatap layar komputer di depannya. Tersirat rona bahagia di wajahnya. Bagaimana tidak, ini pertama kalinya ia menerima tawaran dari Korea Selatan. Negara impiannya, negara dimana ia menyukai Super Junior khususnya Yesung.

====================================================================================

Dorm Super Junior

12 Desember 2012 – 08.00 KST

Mwoya ?” Terdengar seruan kompak tak percaya dari 10 bibir yang kini menganga lebar di hadapan prince manajer of Super Junior,Kim Jung Hoon.

“Ke Ba-Bali? BALI ?” Eunhyuk mengerjap-erjap tak percaya sambil memegang tiket liburan di tangannya. Hal yang sama dilakukan juga oleh beberapa member SJ lainnya. Di sela-sela kesibukan akhir tahun mereka sama sekali tak menyangka mendapat paket liburan dan tahun baru di Bali.

“Wah…akhirnya aku bisa menemani Ryeon Woo. Haha…mati kau Ryeon Woo!” oceh Ryeowook dengan senyum evilnya. Kyuhyun menoleh, “Ryeon Woo? Dia ke Bali? Sendiri?” Kang In berdecak, “Gadis usil itu ke Bali?” Ryeowook mengangguk malas.

“Jadi yeodongsaengmu juga ke Bali, Wook-ie?” tanya Yesung sambil menatap couplenya pelan. Ryeowook mengangguk lagi, “Liburan berdua dengan Jae Won hyeong.”  Ya, Ryeowook memang mempunyai seorang adik perempuan yang usianya terpaut dua tahun di bawahnya. Namanya Kim Ryeon Woo, seorang designer pakaian yang baru saja lulus dari New York Fashion School (NFS).

“Kita akan berangkat tanggal 20 Desember dan kembali ke Korea tanggal 1 Januari. Jadi kita akan menghabiskan Natal dan tahun baru di sana,” ujar Kim Jung Hoon lagi. Para member Super Junior mengangguk paham. Eunhyuk dan Donghae langsung dance ‘Oppa-Oppa’ saking senangnya. Sementara di antara wajah-wajah bahagia itu, ada satu wajah yang berubah sendu.

=====================================================================================

Ngurah Rai International Airport, Tuban – Bali

20 Desember 2012 – 15.00 WITA

Pintu kedatangan penerbangan internasiona telah dibuka. Ayu, yang bertugas menjemput Kim Ryeon Woo—guestnya—langsung mengangkat kertas beruliskan Kim Ryeon Woo dalam hangeul ditangannya itu tinggi-tinggi. Karena tubuhnya mungil, Ayu harus berusaha keras dalam kerumunan penjemput. Tak ada yang menghampirinya hingga lewat lima menit. Tetapi, ada satu hal yang menarik perhatiannya. Sepuluh pria tampan yang kompak mengenakan topi beraneka model dan kacamata beraneka warna lewat di dekatnya. Meski dalam penyamaran, Ayu tahu dan sangat yakin kalau itu…

“Su-Super Ju-Junior? Super Junior?! Super Junior ke Bali? Ta-tapi…tapi kenapa tak ada beritanya?” desahnya pelan. Matanya mengekori langkah pria-pria tampan itu hingga hilang di tikungan.

“Yesung! Ahh…Yesung!!!” Ayu berlari tergesa mengejar rombongan itu. Dalam hatinya ia berharap, meski sekilas ia sangat ingin melihat wajah idolanya itu. Gadis itu benar-benar lupa tujuan awalnya ke bandara.

**

Seorang gadis bertubuh mungil dengan rambut panjang yang berwarna hitam kecokelatan dan dibiarkan tergerai, berdiri gelisah di tempat pemeriksaan barang. Dress berwarna kuning pucat yang dikenakannya menambah kesan imut pada wajah gadis itu. Berkali-kali ia menengok  pergelangan tangan kirinya dimana Guess ungu kesayangannya melingkar. Di sampingnya, berdiri seorang pria jangkung dan tampan dengan kemeja putih bergaris hitam di dadanya. Wajahnya putih mulus bagai mayat, namun itu justru menambah kesan tampannya.

“Aishh…dimana gadis itu?” gerutu gadis manis itu. Pria di sebelahnya mengelus puncak kepala gadis itu lembut, “Tenanglah, Chagi-ya. Mungkin dia sedang dalam perjalanan. Kau lapar?”  Gadis itu mengangguk, “Ne Oppa. Aku lapar sekali.”

Setelah selesai  melakukan pemeriksaan barang, dua orang itu langsung menarik kopernya menuju pintu keluar. Namun di tengah jalan…

-BRAAK-

Sebuah kertas terlempar ke udara dan akhirnya jatuh di kaki pria berkulit putih itu. Sementara tak jauh dari gadis berdress kuning itu, seorang gadis lain dengan jaket biru dan celana jeans belel terjatuh.

“Ah, maaf—” Gadis itu berusaha bangkit dan mendongak, menatap pada dua orang yang ditabraknya. Si pria mengambil kertas yang jatuh di kakinya, membaca tulisan hangeul yang bertuliskan nama Kim Ryeon Woo.

Tour guide?” tanya pria itu pelan. Gadis berdress kuning itu menoleh pada pria itu, “Nuguya?”

“Ah! Annyeong haseyo. Apakah kalian Kim Ryeon Woo dan Kim Jae Won dari Korea Selatan? Joneun Lee Hyun Woon imnida, tour guide kalian,” sapa gadis itu ramah dengan bahasa Korea yang lancar sambil membungkukkan badannya. Gadis berdress kuning itu membulatkan matanya, “Owh…Ayu?” Gadis itu tersenyum mengangguk.

Annyeong, Kim Ryeon Woo imnida dan ini nae namjachingu, Kim Jae Won. Kami sudah lama menunggumu, ku kira kau lupa,” balas Ryeon Woo—gadis berdress kuning itu—sambil tersenyum. Ayu menunjukkan wajah bersalah, “Mianhamnida…aku sudah datang tepat waktu tapi tadi ada Super Junior!” Ayu mengemukakan alasannya berapi-api. Ryeon Woo nyaris berteriak, “MWOYA? Su-Super Junior? Ke Bali?” Jae Won buru-buru membekap mulut gadisnya, takut jika ada yang mendengar.

“Aku juga kaget karena tak ada berita dimanapun jika mereka akan kemari, tapi aku yakin mereka Super Junior karena aku sangat mengenali mereka,” ujar Ayu lagi. Wajah Ryeon Woo berubah kesal, Jae Won malah tersenyum. Ayu merasa salah tingkah.

Oppa tak bilang kalau dia juga ke sini,” rutuk Ryeon Woo pelan, namun cukup jelas untuk di dengar Ayu. “Ne? Kau mengenal mereka, Ryeon Woo-ssi?”

“Kim Ryeo Wook adalah oppanya, Ayu-ssi. Tidakkah kau memperhatikan nama mereka? Kim Ryeo Wook dan Kim Ryeon Woo. Mereka saudara kandung dan hanya terpaut dua tahun,” Jae Won menjelaskan. Ayu mengangguk-angguk mengerti. Jika dilihat-lihat, wajah mereka juga sama-sama imut.

“Ah…semoga aku tak bertemu mereka! Ayu-ssi, kajja…aku lapar sekali, bisakah kau menunjukkan di mana tempat makan yang enak?” ujar Ryeon Woo yang disambut anggukan dari Ayu.

=====================================================================================

Grand Inna Bali Beach, Sanur – Bali

Rombongan Super Junior masuk ke areal hotel tertinggi di Bali yang memiliki 10 lantai. Ya, di Bali tidak ada bangunan menjulang lebih dari 5 lantai kecuali hotel yang terletak di tepi pantai Bali Beach, Sanur.  Tanpa Leeteuk dan Heechul yang sedang menjalani wajib militer, kini sisanya Kang In, Yesung, Siwon, Donghae, Eunhyuk, Sungmin, Shindong, Ryeowook, dan Kyuhyun ditambah Kim Jung Hoon dan seorang manajer lagi, akan bermalam di hotel ini selama tiga hari. Setelah ini mereka akan menyewa villa di daerah Canggu, yaitu Villa Sentosa selama 5 hari dan menjelang akhir bulan mereka akan bermalam di hotel Dewi Shinta, Tanah Lot.

“Wuaahhh…ini kesempatan sekali seumur hidup. Apakah bos besar kita sedang kejatuhan bulan, eoh? Membiarkan kita bebas tugas seperti ini? Hahaha…rasanya senang sekali!” sorak Eunhyuk sambil memamerkan gummy smilenya. Ia, Donghae, dan Siwon menempati satu kamar. Ryeowook, Yesung, dan Shindong satu kamar. Sementara Kyuhyun dan Sungmin satu kamar dengan Kang In. Dan sisanya sekamar dengan Kim Jung Hoon. Semua member tak bisa menyembunyikan kegembiraannya saat mereka bermain-main dengan hamparan pasir putih dan riak-riak ombak pantai Sanur. Kecuali satu orang. Ya…kecuali Yesung, semuanya tampak sangat gembira.

Sejak sampai di bandara, raut wajah Yesung mulai menegang. Bagaimana tidak, kedatangannya di Bali untuk yang kedua kalinya memaksa luka hatinya terbuka dan kenangan akan masa lalunya terputar lagi di otaknya. Kenangannya bersama seorang gadis yang pernah dikenalnya di pulau Dewata ini, menjalin kasih hingga bertahun-tahun, dan akhirnya harus berakhir dengan kematian gadisnya. Jung Hyun Jin. Sosok yang selalu menahan hatinya untuk tak terbuka pada cinta baru, yang selalu menahannya dalam mimpi buruk tiap malam, dan  yang selalu membuatnya menangis tiap kali mengingat senyumnya [Baca : JongHyun Series ‘Bali, Are You There Love?’].

Kini Yesung hanya bisa berharap, gadisnya itu mendapat tempat yang layak dan bahagia di atas sana. Ryeowook yang menyadari berubahnya sikap couplenya itu maklum. Ia tak berani memaksa hyeongnya itu untuk ‘menikmati’ liburan mereka. Percuma. Tapi, di samping mengkhawatirkan hyeongnya, eternal magnae itu juga mengkhawatirkan yeodongsaengnya. Bagaimanapun juga, Kim Ryeon Woo adalah dongsaengnya. Meskipun ia pergi dengan kekasihnya, tetap membuat Ryeowook khawatir.

Hyeong-nim, bolehkah aku meminta bantuanmu?” tanya Ryeowook pelan pada Jung Hoon. Yang ditanya mengernyit, “Wae geuraeyo, Wook-ah?” Ryeowook lalu menceritakan tentang Yesung dan cintanya dulu, kemudian berlanjut pada kekhawatirannya pada Ryeon Woo. Jung Hoon mengangguk.

“Jangan biarkan Yesung tenggelam dalam pikirannya lebih lama lagi. Sebentar lagi Natal, dia harus bahagia. Kau, ajaklah yang lainnya untuk menghibur Yesung. Dan masalah yeodongsaengmu, aku akan coba mencari tahu lewat travel yang digunakannya. Tenanglah, nikmati saja liburanmu. Arrachi?” ujar Jung Hoon panjang lebar dan Ryeowook hanya bisa mengangguk.

=====================================================================================

Villa d’Daun, Seminyak – Kuta

21 Desember 2012 – 07.00 WITA

Ayu memarkir mobil Avanza hitamnya di areal parkir Villa d’Daun. Hari ini adalah hari pertamanya untuk mengajak Kim Ryeon Woo dan Kim Jae Won untuk memulai tournya. Gadis belia berusia 20 tahun itu tampak sangat fresh dengan t-shirt biru cerah dengan sweater putih. Di bawahnya, Ayu mengenakan celana army hijau lumut dengan banyak kantong. Jam tangan Gucci hitam melingkar di pergelangan tangan kirinya. Rambutnya diikat kuncir kuda seperti biasanya.

Gadis itu langsung menuju restoran villa karena Ryeon Woo dan Jae Won menunggu di sana. Ryeon Woo menyapanya dengan senyum manis. Gadis bertubuh mungil itu menggunakan hoodie berwarna abu-abu dan hotpants senada yang mengekspos kulit putih mulusnya. Jae Won sendiri juga tampak santai dengan T-shirt Billabong yang dibelinya kemarin dengan celana kargo hitam. Siapa yang menyangka dia adalah aktor kawakan Korea Selatan?  Ayu sendiri baru mengenalnya pertengahan bulan September, saat film ‘Can You Hear my Heart’ yang dibintanginya ditayangkan oleh sebuah stasiun TV swasta Indonesia. Dan menurut Ayu, Jae Won adalah sosok pria yang menawan meski usianya sudah memasuki 31 tahun. Sudah cukup tua, bagi Ayu.

Annyeong haseyo,” sapa Ayu pelan. Ryeon Woo balas menyapanya, “Annyeong Lee Hyun Woon-ssi. Sudah sarapan?” Ya, Ayu memang mempunyai nama Korea : Lee Hyun Woon. Nama itu dibuatnya sejak pertama kali mengenal K-Pop. Mengetahui bahwa tamunya kali ini adalah warga negara Korea, maka gadis itu meminta tamunya untuk memanggilnya dengan nama koreanya itu. Tampaknya Kim Ryeon Woo-pun lebih nyaman memanggil Ayu dengan nama Koreanya itu.

Ne gomapseumnida. Aku sudah sarapan tadi. Oh ya, sudah siap hari ini? Kita akan menuju Tanjung Benoa sekarang untuk mencoba olah raga pantai dan diving,” balas Ayu. Mata Ryeon Woo berbinar, “Pantaaaaiiii???? Yeaahh, I love it! Chagi-ya…pantai…pantai!” teriak Ryeon Woo senang sambil menatap manja pada Jae Won yang kini mengacak rambutnya pelan dan penuh sayang.

**

Tanjung Benoa

21 Desember 2012 – 10.15 WITA

“KYAAAAAAA!!!! Aku ingin banana boat!” teriak Sungmin penuh semangat sambil mengeratkan tali pelampungnya. Tapi Kang In menolak, “Parasailing dulu!”

Sementara Sungmin dan Kang In berebut ‘mainan’ pantai, Donghae, Eunhyuk, dan Siwon mengadu nyali mereka dengan Bungee Jumping dari ketinggian 200 meter. Hanya Yesung sendiri yang tampak tak tertarik. Namja itu duduk di atas pasir, berlindung di bawah payung pantai ditemani oleh banyaknya bule-bule mancanegara yang kebetulan berlibur di sana.

Super Junior tak perlu khawatir privasinya terganggu jika berlibur di Bali. Tak akan ada fans yang mengejar atau mengerubutinya. Tak akan ada yang tahu bahwa mereka adalah Super Junior karena  banyaknya wisatawan dari berbagai negara, dengan segala macam profesi mereka dan menikmati liburan di Bali, itu akan mengaburkan pandangan fans karena rata-rata wajah wisatawan Asia itu SERUPA. Lagipula, persepsi orang-orang asli Bali tentang artis yang berkunjung ke Bali sama saja dengan wisatawan non-artis lainnya, sama-sama manusia biasa dan punya privasi yang tak boleh diganggu.

Setelah setengah jam duduk termenung sembari sesekali melemparkan pandangannya ke arah teman-temannya yang sedang asyik berolahraga, Yesung mulai bosan. Diambilnya langkah pelan menapaki butiran-butiran pasir halus yang panas karena terpaan sinar matahari. Kacamata dan headset tak lepas dari mata dan telinganya. Lead vocal Super Junior itu berjalan menuju bibir pantai, ingin merasakan jilatan-jilatan ombak yang menyapu kakinya.

-BRUGH-

“Aww…sakit!”

Karena terlalu fokus pada air pantai dan tak mendengar apapun kecuali musik yang mengalun di telinganya, tanpa sengaja Yesung menabrak seseorang yang sedang berdiri menatap birunya air laut. Spontan Yesung menoleh dan mendapati seorang gadis dengan t-shirt  berwarna biru cerah yang dilapisi sweater putih dipadu celana army hijau lumut, terjungkal jatuh di pasir. Wajah gadis itu tampak kesal. Namun ketika Yesung berjongkok hendak membantunya berdiri, gadis itu malah ternganga lebar. Matanya membulat sempurna, sangat kentara kalau dia terkejut.

“Ye-Ye-Yesung Super Junior?” desah gadis itu cepat. Yesung buru-buru menutup mulut gadis itu dengan tangannya. “I’m sorry. I’m…”

Gwaenchanna…gwaenchanna Yesung-ssi,” balas gadis itu cepat dengan bahasa Koreanya. Yesung tergelagap. “Kau orang Korea?” tanya Yesung pelan. “Joneun Lee Hyun Woon imnida. Aku orang Bali asli tetapi karena aku sangat menyukai K-Pop dan Super Junior, aku langsung membuat nama Korea. Bangapseumnida, Yesung-ssi! Dan aku sangat mengidolakanmu, tahukah kau bahwa aku—” gadis itu buru-buru membekap mulutnya sendiri. Dalam hati ia merutuki sifatnya yang selalu ceplas-ceplos. Bisa dirasakannya dua pipinya menghangat. Bukan karena teriknya sinar mentari, tetapi karena darahnya kini sudah merayap naik dan berkumpul di bawah pipinya sementara dadanya bertalu kencang. Berada sedekat ini dengan Yesung Super Junior bisa membuatnya pingsan jika ia tak mampu menguasai dirinya.

“Yesung Oppa?!” sebuah suara lain datang membuyarkan segala pikiran indah yang berputar dalam benak Ayu atau Hyun Woon, gadis itu. Yang dipanggil menoleh ke arah gadis bertubuh mungil dengan hotpants bunga kamboja dan tanktop ungu berlapis jaket pelampung. “Ryeon Woo-ya?” desis Yesung pelan lalu berdiri.

“Eoh, Hyun Woon-ah kau di sini? Aku mencarimu kemana-mana,” ujar Ryeon Woo yang kini tak lagi memanggil Hyun Woon dengan embel-embel –ssi, katanya supaya lebih akrab. Bahkan ia mengijinkan Hyun Woon memanggilnya ‘eonnie’ karena Ryeon Woo lebih tua 3 tahun. “Yesung Oppa, kenapa kau tak ikut bergabung dengan yang lainnya?” tanya Ryeon Woo pada Yesung.

“Ah aku hanya sedang tak mood dengan permainan air. Hajiman…ku dengar kau kemari dengan Kim Jae Won, mana dia?” tanya Yesung pada dongsaeng couplenya itu. Hyun Woon menatap keakraban dua orag di depannya itu dengan perasaan teriris. Hah? Teriris? Cemburukah? Hyun Woon menepuk jidatnya sendiri karena ia tak mampu menghentikan kelancangan hatinya untuk tak marah melihat orang yang diidolakannya dekat dengan yeoja lain.

Tawa pecah di sela-sela obrolan hangat Yesung – Ryeon Woo. Mereka seolah tak sadar kalau Hyun Woon masih di sana, menatap mereka dengan tatapan nelangsa. “Eonnie…” sela Hyun Woon memberanikan diri. Ryeon Woo tersentak, seketika ia menyadari bahwa masih ada orang lain di sana. Yesung juga ikut menoleh ke arahnya.

Omona! Mianhae Hyun Woon-ah…Eonnie lupa kalau kau masih di sini. Kemarilah, kukenalkan kau pada idola yang sangat kau cintai ini,” Ryeon Woo menarik tangan Hyun Woon. “Oppa, dia ini tour guideku. Namanya Lee Hyun Woon atau Ayu. Dia gadis Bali namun bahasa Koreanya sangat fasih. Kau tahu kenapa? Dia mati-matian mempelajari hangeul sebagai bekal bertemu denganmu kelak…dia Cloud, Oppa!” Kata-kata Ryeon Woo itu sontak membuat lebih banyak lagi darah berkumpul di bagian bawah epidermis kulit wajah Hyun Woon.

Annyeong Lee Hyun Woon-ssi, bangapseumnida. Kau seorang tour guide? Wah…bahasa Inggrismu pasti bagus sekali. Ajari aku kapan-kapan, ne?” balas Yesung  sambil tersenyum ramah. Hyun Woon tak bisa berkata-kata karena debaran jantungnya makin tak kuasa ditahannya. Dia bersyukur pada Tuhan, mati pun ia rela saat ini karena satu impiannya sudah terkabul. Bertemu dan bicara dengan Yesung Super Junior!

=====================================================================================

Bebek Bengil Restaurant, ByPass Ida Bagus Mantra – Persimpangan Denpasar dan Gianyar

25 Desember 2012 – 18.00 WITA

Setelah melewati Natal bersama, member Super Junior  beserta Kim Ryeon Woo – Kim Jae Woon akhirnya memutuskan untuk melakukan perjalanan bersama dengan Lee Hyun Woon sebagai tour guidenya. Sebuah anugerah terbesar dalam kehidupan Hyun Woon bisa melewati hari-hari bersama Super Junior. Tentu saja bisa melihat Yesung lebih dekat lagi.  Seperti saat ini, mereka semua makan malam bersama di restoran yang terkenal dengan betutu bebek terlezat di Bali.

Restoran ini terletak di sebelah areal persawahan yang hijau dan luas. Sebenarnya lebih nikmat jika datang ke sini pada siang hari, tetapi karena seharian tadi mereka melewati Misa di sebuah gereja terbesar di Bali maka baru sore hari mereka sempat. Itupun mereka sudah mereservasi tempat sejak kemarin karena betutu bebek yang menjadi santapan mereka malam ini harus dimasak selama 8 jam penuh.

Restoran ini tidak terletak di dalam ruangan melainkan di sebuah taman. Di taman yang bersebelahan dengan areal sawah ini di penuhi oleh sepuluh balai bengong. Dimana di setiap balai bengong itu ada meja tempat makan dan si pengunjung akan duduk lesehan. Malam hari suasan sangat romantis karena lampu-lampu taman yang temaram dan masing-masing balai bengong dihiasi lilin dan lampu berwarna-warni.

Hyun Woon mendapat tempat satu balai bengong dengan Ryeon Woo, Jae Won, Ryeowook, dan Yesung. Apalagi tempatnya duduk adalah tepat di sebelah Yesung. Gadis itu tampak tak nyaman karena hatinya deg-degan sejak tadi. Ia menunduk terus sehingga menyita perhatian Ryeowook. “Hyun Woon-ssi, gwaenchanna?” tanyanya lembut. Hyun Woon buru-buru menggeleng, “Ah…nan…nan gwaenchannayo.” Yesung menoleh tepat saat Hyun Woon juga menoleh padanya sehingga pandangan mereka bertemu. Ryeon Woo malah tersenyum, “Aigoo…Yesung Oppa…kau membuatnya tak nyaman!” Semuanya langsung menatap Ryeon Woo, meminta penjelasan. Hyun Woon malah mendelik padanya.

“Hyun Woon menyukai Yesung Oppa. Bukan dalam artian ‘suka’ antara fans dan idolanya. Tapi ‘suka’ antara wanita dan pria. Betul ‘kan, Hyun-ie?” ulas Ryeon Woo to the point. Ryeowook mendelik pada dongsaengnya itu. Kadang ia kesal karena Ryeon Woo memang suka ceplas-ceplos tanpa melihat keadaan. “A-annio! Bu-bukan begitu…Eonnie! Jebal…” lirih Hyun Woon, malu. Yesung meraih tangan kanan Hyun Woon yang terselip di bawah meja. Seketika otak Hyun Woon serasa tak berfungsi. Aliran darahnya membeku  tetapi jantungnya berdegup kencang.

“Hyun Woon-ssi, gomawoyo jika memang benar seperti yang dikatakan Ryeon-ie. Hajiman…mianhae, untuk saat ini aku belum bisa membuka hatiku untuk cinta yang baru. Pikiranku masih terpaku pada kekasihku yang telah meninggalkan aku…mianhae,” ujar Yesung lirih. Hyun Woon menunduk, hatinya sakit meski tak berani ia tunjukkan. Suasana seketika mendingin, semua orang  di balai bengong mereka itu terdiam. Ryeon Woo menatap Ryeowook dengan penuh arti, tapi oppanya itu hanya menggeleng pelan.

Kajja…lebih baik kita makan dulu,” ucap Jae Won memecah keheningan di antara mereka. Yesung akhirnya melepas tangan Hyun Woon dan mulai ikut menyantap makanan mereka meski sangat kentara tak berselera.

====================================================================================

Hyun Woon terpekur di sudut  beranda rumahnya yang dibiarkan gelap. Malam semakin larut namun gadis itu sama sekali tak berniat tidur. Pikirannya dipenuhi oleh bayang-bayang Yesung. Salahkah bila ia mencintainya seperti pria dan wanita setelah bertemu langsung? Ia bahkan tak yakin bahwa ia dulu mencintai Yesung hanya sebatas fans dan idola. Bening jatuh di sudut matanya. Kata-kata lembut Yesung mengiang di benaknya.

‘Hajiman…mianhae, untuk saat ini aku belum bisa membuka hatiku untuk cinta yang baru. Pikiranku masih terpaku pada kekasihku yang telah meninggalkan aku…mianhae,’ kata-kata itulah yang terngiang. Hyun Woon tahu, sangat tahu bahwa beberapa bulan yang lalu Yesung mengambil cuti sementara karena sakit. Sakit karena ditinggal mati oleh tunangannya. Tapi…kenapa masih berlangsung hingga kini? Bukankah dia sudah ‘kembali’ ?

**

Di lain tempat, Yesung duduk terpekur di beranda villa yang menghadap ke kolam renang. Di sepanjang tepiannya dihiasi oleh lampu-lampu kuning yang digantung dalam lampion. Beberapa pucuk kamboja Bali mengapung di permukaan air. Angin malam meniup pelan mencoba membelai pipi namja yang terlihat tirus itu. Mata Yesung tak terpejam, memandang kosong pada satu titik tak jelas. Besok mereka akan ke Tanah Lot. Ke tempat dimana ia memulai semua cintanya bersama Hyun Jin dulu. Tempat di mana semua kenangannya tersisa. Sanggupkah ia?

Yesung menyeka air matanya pelan, dadanya terasa sesak. Ia begitu merindukan sosok gadisnya, meski ia tahu itu adalah hal yang sangat mustahil. Yesung membiarkan pikirannya menari-nari sebentar bersama angannya hingga terdengar langkah kaki mendekat. Ia menoleh dan…

“Hyun-Hyun-ie?”

Ada sosok samar tersenyum padanya. Senyum yang membawa rindu dalam tatapan mata yang lembut. Yesung menggeleng pelan, tak percaya. Gadisnya…Gadis yang amat dicintainya, di sini? Di dunia ini? Tanpa pikir panjang Yesung segera berlari dan memeluk sosok itu. Hangat. Terasa sangat nyata.

“Yesung-ssi?” Sosok itu berbisik pelan. Yesung terperanjat lalu melepaskan pelukannya. Matanya semakin terbelalak melihat sosok di depannya ternyata Hyun Woon. Serta merta Yesung melepaskan pelukannya dan berbalik. “Mianhae, Hyun Woon-ssi. Aku kira…aku kira…”

Hyun Woon langsung memeluk Yesung dari belakang, membenamkan wajahnya di punggung Yesung. Yesung bisa merasakan detak jantung Hyun Woon yang bertalu kencang. “Yesung-ssi, sampai kau akan begini? Tak tahukah kau perasaanku jika terus melihatmu terpuruk seperti ini? Tak kau pikirkan bagaimana perasaan Hyun Jin eonnie di sana jika melihatmu terus-terusan memanggilnya? Kau membuatku, kami para Clouds, dan juga Hyun Jin eonnie tak nyaman. Kami semua merindukan sosokmu yang dulu Yesung-ssi, jebal,” ujar Hyun Woon pelan. Yesung menunduk, tangisnya makin pecah. Bahunya terguncang  menahan tangisnya. Hyun Woon melepas pelukannya lalu berputar hingga berhadapan dengan Yesung. Gadis itu mengulurkan tangannya dan menghapus air mata Yesung.

“Bantu aku…Hyun Woon-ie…bantu aku menyimpan semua kenangan indah itu,” lirih Yesung langsung memeluk Hyun Woon dan membenamkan wajahnya di pundak mungil gadis itu.

“Akan kulakukan apapun untukmu, Oppa.”

=====================================================================================

Sentosa’s Restaurant

26 Desember 2012 – 07.00 WITA

Member Super Junior sudah siap untuk sarapan pagi. Schedule mereka hari ini adalah menuju ke Jimbaran yang berada di kaki pulau Bali. Hyun Woon siap untuk menjadi guide mereka hari ini. Sedangkan Ryeon Woo – Jae Won akan ke Grand Inna Kuta untuk menghadiri fashion show yang diadakan sebuah brand ternama dunia yang kebetulan diadakan di Bali.

“Whuaaa…mashita!” teriak Yesung tiba-tiba sambil mencomot sepotong daging cumi-cumi yang dihidangkan untuk mereka. Sontak semua kepala menoleh padanya. Heran, tentu saja. Yesung yang sejak tiba di pulau ini nyaris tak pernah tersenyum kini tiba-tiba tertawa dan terlihat ceria.

Hyeong, gwaenchanna?” tanya Siwon memecah keheningan. Yesung yang baru saja memasukkan dagung cumi-cumi itu ke mulutnya langsung menyadari bahwa semua mata tertuju padanya tersedak.

“Uhuk! Ya! Ya! Waeyo? Nan gwaenchanna…apa aku terlihat sakit? Ayo makanlah yang banyak hari ini kita akan mengadakan perjalanan panjang!!!” ucap Yesung sambil meneguk segelas air putih. Member SJ lainnya saling berpandangan tetapi  masing-masing dari mereka sangat senang.

Annyeong haseyo!” sebuah suara menyapa mereka. Serempak mereka menoleh ke arah seorang gadis yang tampak sporty dengan celana training selutut berwarna biru, senada dengan jaket yang dikenakannya. Rambutnya dikuncir ekor kuda dengan wajah yang dipoles make up natural.

“Hyun-ie, wesseo? Kemarilah,” panggil Yesung sambil menepuk kursi kosong di sebelahnya. Kim Jung Hoon menatap Hyun Woon dengan tatapan penuh arti, namun tak lama ia tersenyum. Begitu juga member yang lain, mengerti.

Gomawoyo, aku sudah sarapan. Hanya ingin memberikan ini untuk kalian,” Hyun Woon mengangkat sebelah tangannya dan memamerkan tas plastik hitam. “Apa itu?” tanya Eunhyuk penasaran. Hyun Woon lalu mendekat dan mengeluarkan isi tas plastik itu.

“Whuaaaaaaaaa….!!!” Sontak terdengar koor dari mulut-mulut yang menganga lebar itu. Hyun Woon tersenyum. “Ini adalah jajanan khas Bali, Oppadeul. Yang berwarna hijau itu namanya klepon. Di dalamnya ada gula cair, hati-hati memakannya. Itu juga disebut jajan bom Bali,” ujar Hyun Woon.

Ryeowook mengambil satu dan menggigitnya.

-CROT-

Cairan berwarna cokelat langsung menyemprot dan jatuh menodai bajunya. Hyun Woon tertawa renyah. “Sudah kukatakan hati-hati memakannya. Itu bom! Makanlah sekaligus gigitlah jika sudah di dalam mulut,” ujarnya. Ryeowook menjadi bahan tertawaan pagi ini karena ia tampak seperti anak kecil, belepotan.

“Yang ini apa?” tanya Yesung sambil mengacungkan jajan yang berbentuk persegi dan dibungkus daun pisang. “Itu namanya sumping. Dibuat dari tepung beras yang dicampur parutan labu, cobalah. Rasanya sangat enak.”

Sambil menunggu Ryeowook berganti pakaian, Hyun Woon menjelaskan jenis-jenis jajanan pasar itu pada member Super Junior. Shindong nyaris menghabiskan semua klepon dan membuat Eunhyuk kesal. Sementara Sungmin memasukkan tiga sumping labu ke tasnya, “Seperti julukanku, pumkin!”

Pagi seolah ikut tersenyum melihat mereka yang tertawa bersama. Yesung kelihatan sangat bahagia, membuat member lainnya juga senang. Kini, seolah tak ada lagi beban yang memberati liburan mereka.

“Hyun Woon-ssi, gomawoyo,” ujar Jung Hoon pada Hyun Woon ketika mereka bersiap masuk mobil. Hyun Woon mengangguk, “Ye, cheonmaneyo Jung Hoon-ssi. Aku juga tak tahan melihat orang yang aku cintai terpuruk terus.”

=====================================================================================

Tanah Lot Temple – Tabanan

29 Desember 2012 – 17.30 WITA

Tanah Lot adalah sebuah pantai yang terkenal dengan puranya yang terletak di atas karang di tengah laut. Salah satu tempat terindah untuk ‘menangkap mata dewa’. Terletak di kabupaten Tabanan, terletak sekitar 50 km ke arah barat dari pusat kota Denpasar. Di areal Tanah Lot, tidak hanya terdapat Pura Tanah Lot tetapi juga restoran, hotel, museum, dan lapangan golf. Pemandangan sepanjang perjalanan menuju pantai ini masih sangat asri karena banyaknya area persawahan hijau yang memanjakan mata. Begitu memasuki areal ini, maka mata akan dimanjakan oleh banyaknya artshopartshop yang menjajakan pakaian-pakaian Bali, makanan khas Bali, dan juga kesenian yang dibuat oleh orang-orang Bali.

Menjelang malam, di sebuah restoran di Tanah Lot yang bernama Dewi Sinta Kafe and Restaurant akan diadakan Barong dance dan Kecak dance. Ada juga Fire dance yang memukau. Tapi sebelum itu semua disaksikan, member Super Junior akan melepas lelah mereka seharian untuk menanti sunset.

Dan Yesung kembali lagi mengenang memori masa lalunya. Di tempat yang sama, suasana yang sama, namun gadis yang berdiri di sebelahnya kini berbeda. Dibanding Jung Hyun Jin, Lee Hyun Woon lebih terkesan manis dan posturnya sedikit lebih pendek. Tapi mereka sama-sama menyandang nama ‘Hyun’. Bagi Yesung, nama itu seperti berjiwa. Sejak kejadian di tepi kolam, dimana ia melihat bayangan Hyun Jin yang ternyata adalah Hyun Woon, Yesung merasa jika Hyun Woon adalah seseorang yang dikirimkan Hyun Woon untuk menjadi malaikatnya. Tanpa sadar, Yesung terpaku pada sosok itu. Sosok yang kini sibuk mengabadikan momen-momen member Super Junior berlatar senja di Tanah Lot.

“Kau menyukainya?” Jung Hoon menghampiri Yesung, menyodorkan sekaleng minuman soda. Yesung tersenyum, ia tidak menggeleng ataupun mengangguk. Tapi juga tidak menjawab. Jung Hoon mendesah pelan. “Kita tak lama lagi di sini. Manfaatkanlah waktu sebaik-baiknya, jangan sampai kau menyesal,” ujarnya lalu meninggalkan Yesung.

“Yesung-ssi! Kemarilah,” teriak Hyun Woon sambil melambaikan tangannya. Ryeowook dan Sungmin juga ikut-ikutan melambai. Tapi Kang In lebih agresif. Ia menarik tangan Yesung lalu memaksanya ikut berfoto. Hyun Woon tak puas jika hanya menjadi fotografer. Ia lalu memohon agar ikut difoto.

“Ah…bukankah kau Cloud? Yak! Yesung Hyeong! Berfotolah berdua dengan Hyun Woon!” teriak Eunhyuk sambil menyambar kamera yang dipegang Siwon. Hyun Woon kaget namun wajahnya bersemu merah. Yesung tersenyum sekilas dan menarik tangan Hyun Woon agar mendekat. Lalu, Yesung merangkul pundak Hyun Woon dan tersenyum pada kamera. Detak jantung dua anak manusia itu saling bersahutan, bertalu keras karena sentuhan dua sisi berbeda. Mereka sama-sama tersenyum siap untuk di foto. Tapi Eunhyuk yang tadinya gembira ingin memotret mereka, entah kenapa mengurungkan niatnya setelah siap membidik. Wajahnya tampak…takut?

Wae geurae?” tanya Yesung  menanggapi perubahan sikap Eunhyuk. Para member Super Junior juga heran melihat si dancing machine itu tiba-tiba saja menyelinap ke belakang. Karena perubahan sikap Eunhyuk tadi itu, acara foto berdua Hyun Woon – Yesung jadi tertunda. Akhirnya Kang In memutuskan untuk menggantikan Eunhyuk.

-KLIK-

-KLIK-

Dua foto cukup. Matahari sudah terbenam nyaris seluruhnya, kini hanya menyisakan garis kehitaman di horison. Para member Super Junior menikmati makan malam dengan menu barbeque. Setelah itu mereka menikmati tari-tarian Bali yang disuguhkan khusus untuk pengunjung restoran.

====================================================================================

31 Desember 2012

Ini adalah hari terakhir Super Junior di Bali. Setelah puas selama lebih dari seminggu untuk mengunjungi sebagian besar tempat wisata di Bali seperti Danau Batur, Pantai Sanur, bermain arung jeram di Ayung River, menikmati hutan raya Bedugul, bermain bersama monyet-monyet di pelataran Pura Uluwatu, menikmati lelahnya berolahraga air di Tanjung Benoa, dan masih banyak lagi. Bagi member Super Junior ini adalah anugerah sekali seumur hidup. Kenangan yang mereka dapatkan di penghujung tahun 2012.

Malam ini adalah pergantian tahun menuju tahun 2013. Masing-masing dari mereka selalu mengharapkan yang terbaik. Bersama puluhan kembang api yang dibelikan oleh Hyun Woon, para idol itu menikmati pergantian tahun di pantai Kuta bersama ratusan wisatawan mancanegara yang juga melewatkan tahun bari di Bali.

Hyun Woon duduk di pasir sendirian. Menangis. Hatinya pedih jika harus berpisah dengan Super Junior. Ia tahu, ia tak boleh egois dengan menahan mereka di sini. Ia sama sekali tak punya hak. Tapi hatinya sudah terlanjur ia berikan setulusnya pada Yesung. Merasakan hari-hari indah bersama sang idola yang amat dicintainya adalah sebuah keajaiban. Ia bahagia, sangat bahagia. Tapi itu semua belum lengkap tanpa adanya kepastian dari Yesung. Selama lima hari ke belakang, Yesung selalu memperlakukannya secara istimewa dan membuat hatinya melayang ke awan. Ia memang berharap terlalu tinggi pada pria itu. Tapi salahkah ia?

“Kenapa melamun?” tiba-tiba saja pria yang dipikirkannya itu duduk di sebelahnya. Hyun Woon kaget dan buru-buru mengusap air matanya. “Anniya Yesung-ssi…aku hanya sedih karena besok kalian sudah harus kembali,” ujar Hyun Woon sambil tersenyum. Ia melemparkan pandangannya pada Donghae dan Siwon yang kini memegang kembang api kuat-kuat teracung ke udara.

-DUAAARRR-

-DUUAAARRR-

Langit tiba-tiba terang karena cahaya kembang api yang berwarna-warni. Yesung menatap Hyun Woon lembut, tangan kanannya menyentuh pundah Hyun Woon. Gadis itu menoleh. Wajah Yesung menyiratkan rasa senang.

“Hyun-ie … Hyun-ie…Aku menyukaimu….tapi, perasaanku masih sangat gamang. Terkadang aku melihat bayangannya di wajahmu, sosoknya di dirimu. Itu membuatku bingung, siapa sebenarnya yang aku lihat. Kau atau dia. Mianhae…jika kau tak keberatan…maukah kau mengijinkan aku untuk memastikannya sejenak?” ujar Yesung lembut. Hyun Woon menelengkan kepalanya, bingung.

“Bolehkah aku memelukmu?” ucap Yesung menjelaskan maksudnya. Hyun Woon terperanjat. Ia tak menyangka kalau Yesung SJ akan memeluknya. Meski hanya untuk memastikan bahwa Hyun Woon bukan kekasih lamanya yang telah pergi.

Sorak sorai mulai memenuhi pantai saat detik-detik pergantian tahun menjelang. Semua orang menghitung mundur. Tapi waktu seolah berhenti bagi Yesung dan Hyun Woon. Dua tangan Yesung merengkuh tubuh Hyun Woon, menariknya ke dalam satu pelukan.

HAPPY NEW YEAAAARRRRRRRRR!!!!!!”

-DUAARRRR…DUAARRR…DUAAARRR-

Gegap gempita dimana-mana. Tiupan terompet, ledakan kembang api, tawa orang, dan peluk hangat dimana-mana. Tapi Yesung tetap memeluk Hyun Woon, “Happy new year…semoga di tahun berikutnya kita masih bisa bertemu…jika kita bertemu lagi, aku akan yakini bahwa kau memang wanita yang Hyun Jin percayakan untuk mendampingiku. Ia pernah berjanji begitu padaku…jadi maukah kau menungguku?”

Sebuah penantian. Yah…penantian yang belum diketahui akan berujung panjang atau singkat. Hyun Woon menangis. Ia tidak mendapatkan jawaban yang ia inginkan, tetapi tak juga mendapat penolakan. Tapi demi Yesung, ia sudah cukup bahagia. “Gomawoyo Yesung-ssi. Aku akan selalu menunggumu…sampai kapanpun aku akan menunggu. Tapi jika aku sudah tak sabar, bolehkah aku yang menemuimu?” tanya Hyun Woon sambil membenamkan wajahnya di dada Yesung. Yesung mengangguk pelan, “Tentu saja, Hyun-ie.”

Cukup. Malam ini segalanya cukup namun belum selesai. Saat mentari terbit esok, Hyun Woon berjanji pada dirinya sendiri. Ia akan menunggu jawaban Yesung selama apapun. Jika tak ada pertemuan kedua di sini, maka Hyun Woon yang akan menemui nya langsung, kelak. Yesung tersenyum melihat senyuman Hyun Woon. Dalam hatinya ia bahagia karena telah melihat satu bintang yang kelak menyinari hatinya lagi.

===FIN===

Epilog

Di pesawat, on the way to South Korea

Eunhyuk duduk berdua dengan Donghae. Matanya menerawang menembus kaca, menatap hamparan zamrud hijau ditengah-tengah lautan biru. Ia sebenarnya tak fokus, pikirannya melayang kemana-mana.

Hyeong…” tiba-tiba saja Kyuhyun sudah menghampirinya. Donghae kaget lalu menurunkan kacamatanya. “Waeyo?” tanya Eunhyuk. Kyuhyun lalu mendekat.

“Saat mengambil foto Nona Lee dan Yesung hyeong, apa yang kau lihat?” tanya si evil magnae itu dengan serius. Donghae langsung terperanjat. “Majja! Sikapmu langsung berubah saat membidik mereka . Apa yang kau lihat?”

Eunhyuk merinding saat mengingat kejadian itu. Saat mengambil foto Hyun Woon dan Yesung entah kenapa yang dilihatnya adalah sosok Hyun Jin yang melempar deathglare padanya. Sedikit menyeramkan memang, seolah sosok itu tak suka. Makanya Eunhyuk langsung membatalkan niatnya. Tapi saat ini Eunhyuk tak ingin siapapun tahu.

“Kemarilah,” Eunhyuk berbisik membuat Donghae dan Kyuhyun semakin mendekat. “Sebenarnya…saat itu, aku melihat…melihat…”

“YAK! Hyeong! Apa yang kau lihat? Bayangan nona Jung?”

Wajah Eunhyuk berubah serius, “Kenapa kalian tak memperhatikan? Saat mereka berpose, seorang bule cantik yang hanya mengenakan skirt jumpsuit, roknya tersingkap sehingga terlihatlah…”

-PLETAK!-

“YAKK!! APPOYO EVIL!!!” teriak Eunhyuk sambil memegangi puncak kepalanya yang digetok Kyuhyun dengan ujung PSP. Donghae mengernyit kesal.

“Dasar otak yadong!!!” teriak Kyuhyun langsung pergi kembali ke kursinya.

EAAAAAAA!!!!!!!

Gimana-gimana??? Ayu Prabasariiiiii….mianhae eon lamaaaaa bgd post-nya…mian ne dibuat ngegantung, hehehehe…

Semoga kau sukaaaaa ^^

Readers… aku mohon dengan sangat…RCL ne, berikan kritik dan saranmu, itu berlian untukku, ne???

Cacilah sepuas hati, but NO PLAGIAT !!!!

AQ BENCI kata itu…arraseo???

Gomawoyoooo ^^

 

Big Hug,

Veynicca Alexia

Tag:, , ,

About e'LIX'ie_Vey

Annyeong haseyo ^^ my name is Vey or Lix lahir dan dibesarkan di pulau Dewata - BALI ^^ i'm ELF my bias is Kim Jong Woon [Yesung] my hobby is reading and writing... i'm a Bahasa Indonesia Teacher... you like to read Fan Fiction?? you must visit me :D

Tinggalkan komentar